Potensi Lebah Kelulut Sebagai Penghasil Madu Yang Kaya Akan Manfaat
Gambar
1. Sarang
Lebah Kelulut
Indonesia sebagai negara tropis, memiliki kekayaan jenis lebah yang tinggi. Sekitar 40 jenis lebah tanpa sengat yang disebut kelulut/klanceng/teuweul tersebar di
seluruh wilayah di Indonesia. Sebagian besar
dapat dikembangkan sebagai lebah penghasil madu, seperti lebah
Trigona yang merupakan jenis
lebah tanpa sengat (stingless) yang dapat
menghasilkan madu dan propolis. Lebah tanpa sengat atau kelulut adalah kelompok
lebah berukuran kecil yang termasuk dalam sebuah kelompok bernama Meliponini
dan masih berkerabat dekat dengan lebah madu bersengat (Apis spp.) dalam suku Apidae.
Lebah Trigona
disebut dengan stingless bee yaitu kelompok lebah yang tidak menyengat yang merupakan serangga sosial dengan hidup berkelompok dalam suatu koloni. Kelompok lebah ini membela diri dengan cara
menggigit jika terganggu. Lebah Trigona ini banyak
dijumpai di daerah tropis dan subtropis seperti di Amerika Selatan, Australia
dan Asia Tenggara.
Gambar
2. Lebah
kelulut dan sarangnya
Lebah kelulut bersarang pada pohon yang
berlubang, pohon mati, tanah, serta bangunan yang
dimungkinkan untuk
pembuatan sarang. Pintu
masuk
sarang lebah kelulut beragam, seperti berbentuk corong, bulat tidak
beraturan, atau tanpa tonjolan pada pintu masuknya. Untuk mengisi celah dan lubang-lubang
pada sarang mereka, lebah kelulut mengumpulkan
getah dari berbagai jenis tanaman. Sarang lebah kelulut sebagian besar ditemukan pada daerah yang
terbuka, terkena cahaya matahari. Hal ini dikarenakan daerah
yang terbuka cenderung memiliki temperatur yang tinggi, sehingga lebah kelulut tidak
memerlukan energi yang terlalu besar untuk mencapai sumber makanan. Pencarian makanan pada suhu rendah seekor lebah
membutuhkan energi yang besar dibandingkan pada suhu tinggi.
Gambar
3. Pintu
masuk sarang lebah kelulut
Lebah kelulut banyak mencari makanan pada pagi hari dibandingkan
dengan sore hari. Hal ini berkaitan dengan ukuran
tubuh yang
mempengaruhi jarak terbang lebah
mencari makanan. Semakin besar tubuh lebah
maka semakin jauh jarak terbangnya. Lebah kelulut berukuran 5 cm mempunyai jarak terbang sekitar 600 m. Lebah kelulut tergolong
hewan berdarah dingin, hidupnya sangat dipengaruhi oleh suhu udara di
sekitarnya, pada suhu berkisar antara 28–36ᴼC dan terdapat perbedaan temperatur
antara di dalam sarang dan di luar sarang. Temperatur di dalam sarang memiliki
nilai lebih rendah dari pada di luar sarang. Jika hari panas jalan pintu masuk sarang (entrance) akan dipenuhi oleh lebah yang mengipasi sarang dengan sayapnya agar temperatur di
dalam sarang tetap stabil. Intensitas cahaya
dan kelembapan sarang berbeda-beda tergantung pada letak lokasi di temukannya sarang pada daerah terbuka atau tertutup dan dipengaruhi oleh
temperatur udara.
Madu dan propolis yang dihasilkan oleh lebah kelulut sangat ditentukan oleh jenis tanaman yang berada di
sekitar sarangnya sebagai sumber pakan.
Kelimpahan sumber pakan yang tinggi akan meningkatkan produksi madu dan
propolis lebah kelulut. Jenis tanaman sumber pakan berupa polen dan nektar yang sering dikunjungi oleh lebah kelulut
yaitu
Impatiens
balsamina, Carica papaya, Ageratum houstonianum, Psidium guajava, Helianthus sp, Acacia
sp, Caliandra brevipes, Mimosa pudica,
Capsicum sp dan Cocos nucifera.
Kandungan
dan Manfaat Madu Kelulut
Madu kelulut memiliki banyak
kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, yaitu memiliki kandungan antioksidan
yang tinggi, terdapat asam organik, mineral, kalsium, kalium, natrium,
magnesium, fosfor, belerang, besi, seng, tembaga dan mangan. Selain itu madu
kelulut juga mengandung banyak vitamin yaitu vitamin C, B1, B5, B2, B3, B6, B8,
B9, B12 yang memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.
Terdapat banyak manfaat yang
dimiliki oleh madu kelulut, jika dikonsumsi setiap hari seperti dapat
mengurangi radang, hal ini dikarenakan tingginya kandungan antioksidan,
mengatasi gangguan kesuburan yang mana telah banyak dijadikan sebagai obat
tradisional, mengatasi gangguan neurologis, gangguan mata, penyakit saluran
pencernaan, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah karena dapat
menurunkan resiko kardiovaskular, anti diabetes yang dimiliki lebih baik dari
kandungan madu lainnya, mengobati luka dengan mengoleskan madu kelulut seperti
salep, mengobati flu dan batuk dari kandungan asam amino, menambah nafsu makan,
menjaga kinerja otak, dan juga akhir-akhir ini banyak dijasikan sebagai bahan
kecantikan.
Manfaat
Ekonomi dan Ekologi dari Madu Kelulut
Gambar
4. Madu
kelulut hasil panen kelompok masyarakat binaan Belantara Foundation
Kekayaan jenis lebah kelulut yang kita miliki
menjadi contoh kecil potensi ekonomi berbasis keanekaragaman hayati. Lebah kelulut merupakan kelompok lebah madu yang aman untuk dibudidayakan. Madunya bahkan dihargai lebih mahal
ketimbang madu dari lebah Apis spp.
Jika potensi kelulut ini dikelola dengan baik, tentunya bisa memberikan
kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat, terutama mereka yang tinggal
di sekitar kawasan hutan. Dalam sebuah dokumennya, FAO (Food and Agriculture
Organization) menyebutkan bahwa budidaya lebah merupakan salah satu peluang
ekonomi terbaik bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Gambar
5. Madu
kelulut dipanen
Kegiatan budidaya kelulut yang dilakukan dengan sendirinya dapat mengajarkan masyarakat untuk memelihara pohon atau
bahkan melakukan pengayaan jenis dan populasi untuk memenuhi ketersedian pakan dan sumber material dari sarang lebah
kelulut. Sebagai peternak lebah kelulut juga dituntut untuk menjaga kualitas lingkungan sekitar, seperti
mencegah kebakaran hutan dan mengurangi penggunaan pestisida kimia. Produk utama lebah kelulut berupa madu bisa dijadikan media
untuk mempromosikan kawasan, karena pada dasarnya setiap kawasan akan
menghasilkan produk madu dengan ciri khas masing-masing.
Secara umum, manfaat tak langsung dari budidaya
kelulut bagi masyarakat pengelola kawasan hutan antara lain berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai arti penting menjaga
keanekaragaman hayati di kawasan hutan, mengenalkan
konsep agroforestri dan pola pemanfaatannya, memicu pengembangan metode pengendalian hama yang
ramah lingkungan dengan menghilangkan atau minimal mengurangi bahan kimia dan menanamkan kebanggaan terhadap kawasan hutan.
Sumber:
Sanjaya V., Dwi Astiani, Lolyta Sisillia. 2019. Studi Habitat dan Sumber Pakan Lebah Kelulut Di Kawasan Cagar Alam Gunung Nyiut Desa Pisak Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, Vol. 7 (2) : 786 – 798
https://belantara.or.id/blog/the-harvest-of-kelulut-honey--koto-pait-community-group
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3648728/kenali-madu-kelulut-dan-manfaatnya-bagi-kesehatan
aaa makasii ya kak infonya, ditunggu postingan selanjutnya kak🤩boleh mampir juga ke blog saya yang ini kak umaiinfo.blogspot.com hihiii 🥰
BalasHapusDitunggu artikel selanjutnya kakak, sangat informatif ini
BalasHapus